Museum Mulawarman berdiri megah di Tenggarong, Kalimantan Timur, sebagai destinasi utama wisata sejarah di kawasan ini. Mengunjungi museum ini bukan sekadar menelusuri masa lalu, tetapi juga memahami akar budaya dan peradaban Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan. Museum ini punya daya tarik unik: bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara yang dipadu arsitektur Eropa dan lokal, serta koleksi artefak berkelas internasional. Dengan ribuan koleksi, Museum Mulawarman menjadi jantung dokumentasi sejarah, kebudayaan, dan edukasi yang sayang dilewatkan oleh keluarga, pelajar, atau siapa saja yang haus pengetahuan.
Sejarah dan Keunikan Museum Mulawarman
Museum Mulawarman dulunya adalah istana resmi Kesultanan Kutai Kartanegara, kekuatan politik dan budaya terbesar di Kalimantan Timur. Dibangun tahun 1936 oleh arsitek Belanda dari Hollandsche Beton Maatschappij (HBM), istana ini memiliki kontruksi beton utuh—pertama di Kalimantan—simbol kemajuan teknologi saat itu. Pada 1971, istana bersejarah ini resmi beralih fungsi menjadi museum di bawah naungan pemerintah, diikuti pengelolaan resmi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sejak 1976.
Museum ini merekam perubahan panjang dari kerajaan Hindu tertua di Indonesia menjadi pusat pemerintahan Islam dan akhirnya menjadi ikon utama wisata edukasi di Kalimantan Timur. Salah satu nilai sejarahnya adalah keberadaan Prasasti Yupa, penanda awal masuknya peradaban Hindu di Nusantara dengan bukti tertulis yang sangat langka.
Bangunan dan Arsitektur Bersejarah
Ciri paling menonjol dari Museum Mulawarman adalah bangunannya yang luas, berdinding tebal, dan didominasi bahan beton. Struktur ini menampilkan gaya Eropa klasik, dikombinasikan sentuhan tradisional Dayak pada ornamen dan detail depan gerbang. Warna putih bersih serta patung Lembuswana di halaman menguatkan citra museum sebagai ikon arsitektur kota Tenggarong dan identitas budaya Kutai. Dua lantai utama memuat berbagai ruang pameran, mulai dari ruang singgasana, koleksi keramik, hingga artefak kerajaan.
Bangunan ini juga tercatat sebagai istana beton pertama di Indonesia, membedakannya dari pusat-pusat sejarah lain di tanah air yang umumnya masih didominasi elemen kayu.
Transformasi dari Istana Menjadi Museum
Bangunan megah ini semula menjadi pusat kekuasaan Sultan dan administrasi kerajaan. Setelah Kerajaan Kutai dihapus setelah masa kemerdekaan Indonesia, istana sempat jadi saksi pergolakan sosial termasuk peristiwa 1964, ketika massa membakar sebagian lambang dan atribut kesultanan.
Pada periode Orde Baru, pemerintah memutuskan menyelamatkan bangunan utama dan mengubahnya menjadi museum. Proses ini sekaligus menjaga warisan sejarah, menandai babak baru bangunan: dari pusat kekuasaan menjadi pusat koleksi dan narasi sejarah bangsa.
Prasasti Yupa dan Bukti Awal Peradaban Hindu
Prasasti Yupa adalah koleksi terpenting di Museum Mulawarman. Batu besar berukir aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta ini punya kedudukan istimewa sebagai dokumen tertulis tertua mengenai kerajaan di Nusantara. Yupa menyebut Raja Mulawarman, penguasa terkenal dan dermawan di Kerajaan Kutai, serta mengabadikan momen pemberian ribuan ekor sapi ke kaum Brahmana pada abad ke-4 Masehi.
Isi prasasti juga mengungkap adanya struktur sosial dan ritual keagamaan tingkat tinggi, sekaligus menanamkan jejak awal budaya literasi dan administrasi kerajaan di wilayah Kalimantan Timur. Karena itu, Museum Mulawarman adalah kunci untuk memahami peradaban Hindu pertama di Indonesia dan pengaruh besar India terhadap arsitektur, masyarakat, dan agama lokal.
Koleksi dan Pengalaman Edukatif di Museum Mulawarman
Museum Mulawarman menyimpan lebih dari 5.570 artefak yang menampilkan perjalanan panjang budaya lokal, kerajaan, serta pengaruh luar. Pengunjung dari segala usia bisa menemukan nilai edukasi tinggi di setiap sudut ruangan, mulai dari cerita raja dan sultan, hingga kisah perdagangan internasional serta akulturasi budaya.
Koleksi Peninggalan Kesultanan dan Budaya Lokal
Koleksi utama di museum meliputi:
- Singgasana Sultan dan Permaisuri: Dirancang arsitek Belanda, digunakan dalam penobatan dan upacara penting.
- Patung Lembu Suana: Lambang kekuasaan, berlapis emas, dan berasal dari tahun 1850.
- Tekstil Ulap Doyo: Tenun khas Dayak Benuaq yang rumit dan bernilai seni tinggi.
- Senjata Tradisional: Keris, tombak, meriam, serta perangkat upacara adat dari masa kesultanan.
- Artefak Keagamaan: Patung, arca Hindu, dan perangkat upacara sebagai simbol akulturasi budaya Hindu, Islam, dan lokal.
Beragam koleksi ini menghidupkan suasana kerajaan, membangun pemahaman tentang struktur sosial dan kepercayaan masyarakat Kutai sejak ratusan tahun lalu.
Keramik, Perhiasan, dan Benda dari Masa Perdagangan Internasional
Museum Mulawarman juga punya koleksi keramik Cina, Jepang, Vietnam, dan Thailand. Koleksi ini tidak hanya menunjukkan kekayaan raja, tetapi juga menandakan hubungan dagang lintas negara yang telah terjalin sejak abad ke-5 hingga ke-18.
- Keramik Dinasti Ching dan Eropa: Warisan dari perdagangan, hadiah, dan diplomasi.
- Perhiasan Kerajaan: Kalung Uncal, mahkota, dan aneka batu mulia yang digunakan dalam upacara agung.
- Nomismatika dan Uang Kuno: Mata uang dari masa Hindia Belanda dan kerajaan, menambah aspek ekonomi dalam cerita sejarah museum.
Barang-barang ini jadi saksi nyata interaksi Kutai dengan dunia internasional, memperkaya narasi sejarah global kawasan.
Aktivitas Wisata dan Program Edukasi Museum
Museum Mulawarman tak hanya jadi ruang pameran. Ada banyak aktivitas wisata dan edukasi untuk keluarga, pelajar, dan pengunjung umum:
- Pameran Tematik dan Temporer (koleksi baru, upacara adat Erau, seni lokal dan internasional)
- Wisata Edukasi (tur dengan pemandu, sesi tanya jawab, dan lokakarya sejarah)
- Inovasi Digital dan Media Sosial (digitalisasi katalog koleksi, promosi aktif di medsos, webinar sejarah bagi generasi muda)
- Fasilitas Interaktif: Area taman berisi replika Goa Kombeng, makam raja-raja, ruang istirahat, dan toko suvenir.
- Kegiatan Komunitas: Pelatihan pemandu wisata, acara sekolah, dan kerjasama dengan kampus.
Pendekatan ini menghadirkan pengalaman dinamis, relevan, dan inklusif untuk siapa saja.
Kesimpulan
Museum Mulawarman menawarkan pembelajaran nyata tentang sejarah dan budaya Kalimantan Timur, dari masa Hindu Kuno hingga era Kesultanan. Koleksi lengkap, arsitektur megah, hingga inovasi dalam penyajian informasi membuatnya menjadi destinasi wisata sejarah yang tidak tergantikan. Museum ini adalah tempat utama bagi keluarga, siswa, akademisi, atau siapa saja yang mau mengetahui akar peradaban Indonesia, melihat langsung artefak bersejarah, dan merasakan atmosfer kerajaan masa lalu.
Jadikan Museum Mulawarman prioritas dalam daftar kunjungan wisata sejarah Anda berikutnya. Setiap sudut ruangan membawa cerita, warisan, dan identitas bangsa yang layak dilestarikan dan dijadikan inspirasi masa depan.